Senin, 24 Oktober 2022

Subsidi BBM Diganti Pemberian BLT, Bagaimana Dengan Masyarakat?

Latar Belakang Pemerintah Mengalihkan Subsidi BBM untuk Bantuan yang Lebih Tepat Sasaran

Pemerintah memutuskan untuk mengalihkan sebagian subsidi dari bahan bakar minyak (BBM) untuk bantuan yang lebih tepat sasaran. Awalnya, pemerintah berupaya untuk melindungi masyarakat dari kenaikan harga minyak dunia melalui subsidi BBM sesuai APBN.

Akan tetapi, kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun seperti yang tertulis dalam Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat apabila harga BBM bersubsidi tidak mengalami penyesuaian. Diketahui bahwa lebih dari 70% subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke atas.

Pemerintah berkomitmen agar penggunaan subsidi yang merupakan uang rakyat harus tepat sasaran dan harus lebih menguntungkan masyarakat yang kurang mampu. Oleh karena itu, pemerintah mengambil keputusan bahwa harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian dan mengganti bantuan ke dalam bentuk lain. Program BLT bahan bakar minyak (BBM) tahap 1 sudah dicairkan sejak 1 September 2022.

Tujuan pemerintah apa sebenarnya dengan adanya BLT ini (peralihan subsidi ajakah?Atau hanya menenangkan masyarakat?)

Sebagai bentuk pengalihan subsidi dan kompensasi kenaikan BBM, Pemerintah menyiapkan program perlindungan sosial (Perlinsos) sebagai bentuk bantalan sosial yang diberikan secara adil kepada seluruh kelompok masyarakat terdampak. Bantalan tersebut diberikan kepada masyarakat terdampak yang bekerja melalui Bantuan Subsidi Upah (BSU) serta masyarakat miskin dan rentan melalui BLT. BLT diberikan dengan tujuan untuk melindungi daya beli masyarakat miskin dan rentan yang terdampak dengan kenaikan harga BBM.

Anggaran subsidi dan kompensasi BBM yang dialihkan menjadi Anggaran Perlinsos sebesar Rp24,17 triliun, dengan rincian yaitu:

1. Untuk 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yaitu 30% masyarakat terbawah (termiskin dan rentan) diberikan bantuan BLT sebesar Rp150 ribu selama 4 bulan (total sebesar Rp600 ribu) yang dibayarkan 2 kali masing-masing sebesar Rp300 ribu.

2. Untuk 16 juta pekerja yang upah/gajinya maksimum Rp3,5 juta/bulan - diberikan bantuan sebesar Rp600 ribu - satu kali bayar.

3. Untuk mendanai (earmark) program Perlinsos, penciptaan lapangan kerja dan subsidi/bantuan sektor transportasi a.l. angkutan umum, ojek, nelayan, dan UMKM melalui 2% Dana Transfer Umum (DAU dan DBH) yang berasal dari APBN.

Pemberian bantalan sosial tambahan bagi masyarakat miskin dan rentan diharapkan akan memberi manfaat dan melindungi daya beli masyarakat miskin dan rentan. Keputusan tersebut diperkirakan akan menurunkan kemiskinan sebesar -0,33%.

Respon Masyarakat Terhadap Naiknya BBM Kemudian Adanya BLT

Berita kenaikan BBM yang mendadak menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Kenaikkan akibat pencabutan subsidi BBM yang semula diberikan pemerintah dan dialihkan untuk BLT mendapatkan berbagai respon dari masyarakat. Respon yang muncul dari masyarakat beragam dari respon positif hingga respon negatif. Kebijakan tersebut cukup diapresiasi oleh masyarakat penerima BLT. Mereka setuju karena merasa terbantu dengan bantuan tersebut sehingga tetap dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Bantuan ini bersifat jangka pendek tetapi bagi masyarakat yang terkena dampak penyesuaian harga BBM ini pasti cukup terbantu oleh BLT.

Temuan survei nasional Indikator Politik tentang Kinerja Pemerintah dalam Bidang Ekonomi, Hukum, dan Prospek Elektoral Jelang 2024 menunjukkan terdapat 59,8 % masyarakat yang menilai bahwa bantuan tunai sebagai bentuk kompensasi dari dampak kenaikan harga BBM ini tidak tepat sasaran. Hal tersebut memunculkan respon negatif dari masyarakat dalam bentuk aksi seperti demonstrasi untuk menurunkan harga BBM. Mereka merasa kenaikan BBM ini menjadi sebuah beban untuk para buruh dan rakyat menengah ke bawah yang tidak mendapat BLT.

Mekanisme BLT Tahun Ini Serta Prediksinya Apakah Tepat Sasaran atau Tidak

Menurut Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan (MPR), bantalan sosial tidak sebanding dengan kenaikan harga BBM. Bantuan sosial berupa BLT yang diberikan selama ini bukan diambil dari dana khusus pemerintah pusat, namun diambil dari dana desa sebesar 40%. Beliau berpendapat bahwa pemerintah sepertinya sedang bersiasat dan tidak transparan atas politik anggaran kepada masyarakat.

Data kemiskinan yang ada kurang diperbarui dengan baik menyesuaikan kondisi yang terjadi. Dengan demikian, kurang akuratnya data berdampak pada ketidaktepatan sasaran pemberian BLT. Selain itu, kebijakan menaikkan BBM akan menyulitkan para pelaku usaha kecil menengah dalam menjalankan usahanya.

Pelaku UMKM akan merasakan dampak dari kenaikan BBM seperti, kenaikan harga bahan baku, harga distribusi logistik, dan biaya lainnya sebagai akibat dan efek domino dari kenaikan BBM bersubsidi tersebut. Padahal pelaku usaha sedang dalam masa transisi untuk mulai bangkit. Kenaikan harga BBM bersubsidi dapat menyebabkan rakyat semakin menderita dan menambah jumlah kemiskinan. Pemerintah semestinya menimbang kembali kebijakan tersebut. Apalagi diyakini BLT belum seratus persen menjawab persoalan tingginya inflasi akibat dampak kenaikan harga BBM bersubsidi.

Sektor yang akan Terdampak Atas Kenaikan Harga BBM dan Pemberian BLT

1. Sektor Transportasi

Sektor transportasi menjadi sektor yang paling terdampak dengan adanya penyesuaian harga BBM bersubsidi karena bahan bakar menjadi komponen yang cukup besar pada operasional layanan transportasi, yaitu berkisar antara 11 hingga 40%. Terlebih peran transportasi bagi penyangga mobilitas masyarakat serta arus barang merupakan backbone bagi perekonomian nasional.

2. Sektor Ritel

Kenaikan harga BBM memberikan dampak terhadap bisnis ritel modern. Potensi melemahnya daya beli masyarakat kelas menengah cukup besar sebab naiknya harga BBM tidak diiringi dengan kompensasi yang sepadan. 

Segmen masyarakat kelas bawah yang mendapatkan subsidi berupa BLT dengan anggaran total Rp24,17 triliun dinilai bukan segmentasi pasar bisnis ritel modern. Uang subsidi tersebut diperkirakan akan menyasar warung-warung serta pasar tradisional yang merupakan segmentasi pasar masyarakat ekonomi kelas bawah.

3. Sektor Manufaktur

Kenaikan harga BBM akan turut meningkatkan biaya logistik dan juga bahan bakar sehingga untuk menutup kenaikan biaya tersebut, maka sektor manufaktur akan turut menaikkan barang produksinya. Apabila sektor manufaktur menaikkan barang produksinya,hal tersebut akan berdampak kepada konsumsi masyarakat yang akan mengalami pelemahan sebagai efek dari kenaikan harga barang.

4. Sektor Otomotif

Kenaikan harga BBM membuat masyarakat cenderung membatasi pengeluarannyan untuk kebutuhan sekunder dan tersier sehingga akan menurunkan daya beli dan mempengaruhi industri.

Solusi

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat dalam menghadapi perubahan ekonomi akibat adanya kenaikan BBM, diantaranya yaitu:

1. Mempersiapkan keuangan

Keuangan menjadi hal yang krusial dalam kegiatan ekonomi, terutama pada saat terjadi krisis ekonomi. Perlu adanya persiapan dalam menghadapi krisis ekonomi yaitu dengan cara melakukan perencanaan keuangan dengan matang. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan seperti sumber pendapatan utama dan sampingan, keperluan konsumsi,distribusi pendapatan, dan dana darurat.

2. Mengontrol Budgeting

Melakukan berbagai analisis terhadap pengeluaran dan pendapatan yang kita memiliki. Bagaimana caranya kita menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan kita,memilih pengeluaran yang lebih penting, dan mencari sumber pendapatan lain sebagai antisipasi. Hal tersebut bertujuan agar dapat mengetahui bagaimana kemampuan keuangan kita dan apa yang harus dilakukan pada saat terjadi masalah ekonomi seperti kenaikan harga BBM pada saat ini. Tentunya pada saat terjadi krisis ekonomi semua aktivitas menjadi sulit, dengan melakukan manajemen keuangan yang lebih matang pengefesiensian pengeluaran akan dapat teratasi.

3. Selektif dalam konsumsi

Kenaikan harga BBM tidak menutup kemungkinan akan terjadinya kenaikan harga komoditas lain. Kenaikan harga barang akan menyebabkan pengeluaran yang lebih besar untuk mengkonsumsi sejumlah barang yang sama. Tentu dalam kondisi ini kita harus bisa lebih selektif terhadap pembelanjaan yang kita lakukan demi menghindari pengeluaran yang tidak terlalu penting.

4. Mencari penghasilan tambahan

Krisis ekonomi digambarkan dengan perkonomian yang lesu, roda perekonomian tidak jalan dengan semestinya. Hal buruk yang mungkin terjadi salah satunya adalah PHK dimana mana yang akan mengurangi pendapatan pada masyarakat. Sebagai bentuk antisipasi, pekerjaan sampingan dapat menjadi alternatif pada saat terjadi PHK agar bisa tetap memenuhi kebtuhan hidup.

5. Tabungan dan Investasi sebagai cadangan

Dana yang telah disimpan bisa digunakan sebagai pembantu kita pada saat terjadi krisis atau kekurangan uang dimasa yang akan datang. Oleh sebab itu, dalam menggunakan pendapatan untuk konsumsi harus menyisihkan sebagian untuk ditabungkan atau berinvestasi yang nantinya bisa digunakan sebagi dana cadangan.

6. Saling membantu

Perubahan ekonomi ke arah yang negatif akan mengakibatkan susahnya dalam memenuhi kebutuhan hidup, tingkat kesejahteraan akan menurun, dan ancaman lainnya. Perlu adanya dorongan dari dalam diri masyarakat untuk dapat berempati dan bersimpati kepada sesama dengan lebih tanggap memberikan bantuan, baik berupa moral ataupun material kepada yang kurang mampu karena setiap masyarakat memiliki tingkat pendapatan yang berbeda-beda.



https://www.kominfo.go.id/content/detail/44131/pemerintah-putuskan-pengalihan-subsidi-

bbm-untuk-bantuan-tepat-sasaran/0/berita

https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-utama/Pemerintah-

Mengalihkan-Sebagian-Subsidi-BBM

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6275485/bbm-naik-apa-dampaknya-bagi-

masyarakat-menengah-ke-bawah-ini-kata-dosen-um

https://www.republika.co.id/berita/rj4nen485/survei-indikator-mayoritas-masyarakat-nilai-

blt-bbm-tidak-tepat-sasaran

https://dephub.go.id/post/read/menhub-beberkan-langkah-tangani-dampak-kenaikan-harga-

bbm-bagi-sektor-transportasi

https://ekonomi.bisnis.com/read/20220913/257/1576579/bisnis-ritel-bisa-terdampak-masif-

oleh-kenaikan-harga-bbm-ini-penyebabnya

https://money.kompas.com/read/2022/08/31/143000926/beberapa-sektor-ini-bakal-

terdampak-jika-harga-bbm-naik

https://accurate.id/ekonomi-keuangan/krisis-

ekonomi/#Halhal_yang_Harus_Dilakukan_Ketika_Krisis_Ekonomi

https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/parepare/id/data-publikasi/berita-terbaru/2844-perlinsos-

sebagai-bentuk-pengalihan-subsidi-dan-kompensasi-bbm-2.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar