2023, Jangan Takut!
2023
Ada Apa?
Pada
tahun 2023 nanti kabarnya global akan menghadapi resiko buruk bagi perekonomian
yaitu adanya ancaman resiko resesi. Resesi adalah kondisi saat perekonomian
tumbuh negatif yang menyebabkan penurunan pada aktivitas ekonomi secara
signifikan dalam kurun waktu yang lama. Resesi memicu Produk Domestik Bruto
(PDB) negatif, keuntungan perusahaan menurun, angka pengangguran meningkat,
bahkan sampai kebangkrutan ekonomi.
Pada bulan oktober lalu, International
Monetary Fund (IMF) telah memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi global akan
melambat tajam dari tahun 2022 hingga 3,2% dan 2,7% di tahun 2023. Untuk saat
ini negara maju seperti Inggris sudah merasakan guncangan ekonomi yang membuat
perekonomian di negara tersebut terus mengkerut terkhusus pada sektor energi
dimana krisis energi di Inggris salah satu penyebabnya adalah perang
Rusia-Ukraina.
Tingkat Inflasi Inggris
Bagaimana
dengan Indonesia?
Lalu
melihat negara kita sekarang, apakah pada tahun 2023 Indonesia akan merasakan
resiko tersebut? Menurut IMF Indonesia adalah salah satu negara yang
diperkirakan dapat bertahan dalam menghadapi resesi 2023. Menjelaskan mengapa
potensi resesi 2023 di Indonesia tergolong kecil adalah mengenai ketahan
ekonomi, sebagai berikut:
1.
Ketahanan Energi
Yang
menjadi keresahan global pada saat ini yaitu perang Rusia-Ukraina yang belum
juga usai. Dampak terbesarnya adalah pendistribusian energi terhambat yang
membuat negara-negara penerima menjadi kelimpungan untuk mengatasi hal
tersebut. Tetapi, ketahanan energi di Indonesia cukup baik, energi berupa batu
bara dan listrik yang dimiliki dan dihasilkan negara kita terbilang cukup untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri hal tersebut dilihat dari cadangan batu bara di
Indonesia ynag terbesar nomor 7 di dunia. Tetapi ada beberapa kekhawatiran
yaitu konsumsi BBM oleh rakyat Indonesia yang semakin tahun semakin bertambah
sehingga ada peluang kenaikan harga di tahun depan.
2.
Ketahanan Pangan
Keunggulan
tersendiri bagi negara ini yang memiliki banyak sekali komoditas pangan. Untuk
beras sendiri Indonesia memiliki surplus beras sehingga diperkirakan tidak
perlu impor beras lagi. Stok limpahan pangan dari tahun 2021 juga masih ada
yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan
negara ini. Produksi sawit untuk minyak goreng juga selalu surplus tiap
tahunnya.
3.
Ketahanan Finansial
Untuk
rasio kredit macet di Indonesia masih teepantau aman, jika rasio NPL wajar
menurut BI berkisar 5% sampai pertengaha tahun 2022 ini rasionya yaitu 3,26%,
untuk rasio kecukupan modal perbankan di Indonesia terbilang kokoh yaitu
diangka 24,6% dimana batas aman dari BI ada di angka 8%. Angka inflasi di
Indonesia pun masih tergolong rendah dan tidak terlalu berdampak buruk bagi
aktivitas ekonomi pada saat ini.
Tingkat
Inflasi Indonesia
Dibalik ketahanan tersebut, Indonesia
masih ada resiko guncangan ekonomi yang harus kita waspadai pada tahun depan,
yaitu:
1.
Potensi kenaikan harga barang dan BBM.
2.
Potensi pemutusan hubungan kerja.
3.
Potensi aset keuangan beresiko akan
sangat fluktuaktif.
4.
Potensi nilai tukar dollar makin mahal.
Walsh, Senior Resident Representative IMF megatakan
Indonesia harus mewaspadai kemungkinan arus modal keluar dari Indonesia dan
biaya pinjaman yang justru lebih tinggi di dalam negeri. "Selalu ada
kemungkinan bahwa kita dapat melihat tingkat risiko yang lebih tinggi dalam
ekonomi global yang dapat menyebabkan arus keluar modal lebih lanjut dari
Indonesia dan biaya pinjaman yang lebih tinggi di dalam negeri,” ujarnya.
Jangan
Takut!
Waspada dalam
menghadapi resiko resesi global 2023 itu penting, namun baiknya jangan menjadi
kekhawatiran atau kepanikan karena mengingat kondisi perekonomian di Indonesia
pada saat ini masih cukup baik, inflasi di negara indonesia juga meningkat
namun tidak setinggi negara lain seperti Inggris.
Saat ini juga sedang
diselenggarakannya G20 di negara kita, Menkeu Indonesia, Ibu Sri Mulyani
optimis KTT G20 bisa meredakan ancaman resesi global 2023, dan pembahasan
mengenai topik ini akan menjadi yang paling utama dalam sesi pertama KTT G20. Pemerintah
pada saat ini sudah mengupayakan agar resiko resesi global 2023 mampu negara
ini atasi.
Yang Harus Kita Lakukan
Meskipun jangan takut, kita tetap harus
bijak dalam menggunakan uang. Untuk teman-teman mahasiswa ini yang harus kalian
lakukan:
1. Evaluasi
keuanganmu
Pastikan
untuk mempunyai dana darurat dan pangkas pengeluaran yang dirasa kurang
penting, jangan sampai wants di dahulukan daripada needs.
2. Jika
bisa jangan berhutang
3. Atur
keuangan dengan budgeting
4. Nabung
rutin
REFERENSI
https://bisnis.tempo.co/read/1658786/ancaman-resesi-global-2023-imf-minta-indonesia-berhati-hati
https://www.bi.go.id/id/statistik/indikator/data-inflasi.aspx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar