Rabu, 30 Juni 2021

TAPER TANTRUM DIKHAWATIRKAN TERJANG PEREKONOMIAN INDONESIA

 


 


Taper Tantrum berhubungan erat dengan adanya kebijakan suku bunga yang diterapkan oleh bank sentral Amerika Serikat, yaitu Federal Reserve (The Fed). Taper Tantrum merupakan kebijakan mengurangi nilai pembelian aset, seperti obligasi atau quantitative easing (QE) oleh The Fed. Apabila hal tersebut terjadi yaitu efek dari kebijakan Bank Sentral AS, The Federal Reserve ini dapat mendorong aliran modal asing ke luar dari Indonesia sehingga dapat memicu gejolak pasar keuangan.

Seperti diketahui, tapering yang dilakukan beberapa bank sentral negara maju memiliki potensi rambatan terhadap perekonomian khususnya dari sisi sistem keuangan. Sri Mulyani mengatakan ekspektasi pemulihan ekonomi yang cepat dan nyata memberi dampak nyata pada naiknya inflasi Amerika Serikat (AS).

Tapering ini dilakukan setelah sebelumnya bank sentral melakukan penurunan suku bunga untuk mengantisipasi perekonomian. Setelahnya, bank sentral akan melakukan pencetakan uang dengan membeli US treasury hingga mencapai US$ 120 miliar per bulannya. Lalu, seiring dengan terjadinya pemulihan ekonomi maka bank sentral akan mulai mengurangi pembelian surat utang. Inilah yang disebut taper tantrum. Hingga saat ini masih belum bisa dipastikan kapan keputusan tersebut akan diambil oleh The Fed. Namun pelaku pasar sudah mulai mengkhawatirkan kondisi tersebut akan segera terjadi seiring dengan semakin cepatnya akselerasi perekonomian Amerika pasca pandemi. Risiko yang saat ini dilihat paling dekat oleh investor adalah bayangan inflasi yang meningkat. Sebab jika inflasi meningkat mau tak mau The Fed akan mulai menaikkan suku bunga atau mengurangi pembelian surat utang.

Kemudian, pertimbangan lainnya adalah rendahnya data ekspor dan impor China karena dampak terjadinya kenaikan harga bahan baku hingga logistik yang tersendat. Sehingga diperkirakan dalam waktu dekat akan terjadi normalisasi inflasi. Pertimbangan lainnya adalah mulai stagnannya imbal hasil (yield) US treasury 10 tahun di kisaran 1,6%. Hal ini menunjukkan bahwa bahaya ancaman inflasi, seperti yang disampaikan The Fed bersifat transitory.

Memang banyak faktor yang mendorong bank sentral AS melakukan pengetatan kebijakan moneter, sehingga dapat menimbulkan taper tantrum. Namun yang paling umum, dapat dilihat dari dua indikator utama, yakni data inflasi dan yield US treasury. Imbal hasil atau yield US treasury saat ini sudah naik ke kisaran 1,6%. Bahkan diperkirakan masih akan mendaki sampai level 1,9%. Sementara inflasi AS terus meningkat. Pada April, inflasi AS mencapai angka 4,2%. Ini tanda-tanda yang sudah terlihat setelah pemerintah menggelontorkan stimulus jumbo senilai USD 1,9 triliun yang dibagikan ke penduduknya.

Dampak Taper Tantrum ke Indonesia

1.      Kurs Rupiah Bisa Ambyar

Ketika asing menarik dananya dari instrumen investasi saham atau obligasi, kemudian keluar dari Indonesia, pasti membutuhkan dolar AS. Walhasil, permintaan dolar AS akan meningkat. Bila banyak orang yang tukar rupiah ke dolar AS, kurs mata uang Garuda bisa tertekan atau melemah. Apalagi disertai kepanikan, rupiah bisa ambrol.

Taper tantrum pernah terjadi dan memukul pasar keuangan Tanah Air di tahun 2013. Nilai tukar rupiah waktu itu di kisaran 9.700 per dolar AS. Tetapi merosot hingga Rp 14.700 per dolar AS pada September 2015. Pelemahannya lebih dari 50%. Sekarang saja kurs rupiah menyentuh level Rp 14.262 per dolar AS (data JISDOR BI per 8 Juni 2021). Sementara posisi 4 Januari 2021 sebesar Rp 13.903 per dolar AS atau melemah 2,5%.

Jika rupiah melemah, biasanya akan diikuti kenaikan harga emas, barang-barang dan bahan pangan impor, seperti barang elektronik, tempe (kedelai impor), bawang putih, dan sebagainya. Bila taper tantrum jilid 2 sampai benar-benar terjadi, mungkin saja rupiah akan bernasib sama dengan kondisi 2013. Atau justru bertahan karena pastinya Bank Indonesia (BI) sebagai regulator akan melakukan berbagai upaya untuk tetap menstabilkan nilai tukar rupiah.

2.      Suku Bunga Naik

Ini dampak yang ditakuti para debitur, kenaikan suku bunga bank. Sejauh ini, debitur dimanjakan dengan suku bunga rendah karena memang trennya demikian. Bayar cicilan jadi lebih ringan, termasuk angsuran KPR. Tetapi hati-hati dengan adanya taper tantrum jilid 2.

Saat ekonomi AS pulih, inflasi naik, maka The Fed berpotensi menaikkan suku bunga acuannya. Berarti kondisi sudah kembali normal. Efeknya apa? BI juga harus mengerek 7 Day Reverse Repo Rate. Biar tetap menjaga daya tarik investor. Investor melirik, debitur yang paceklik. Sebab pastinya perbankan bakal mengatrol tingkat bunga kredit. Otomatis, cicilan KPR dan pinjaman lain jadi lebih mahal.

3.      IHSG dan Investasi Saham

Dulu di 2013, porsi kepemilikan asing mondominasi di pasar saham. Kini, semakin menyusut. Persentasenya sebesar 41,40%. Jikalau terjadi taper tantrum, dana asing keluar, gejolak IHSG tidak akan separah 8 tahun silam. Meski begitu tetap kena guncangannya.

 

 

 

 

Referensi :

https://katadata.co.id/agustiyanti/finansial/60cb1c85ad67d/memahami-taper-tantrum-yang-dikhawatirkan-sri-mulyani-dan-gubernur-bi

https://finansial.bisnis.com/read/20210615/55/1405720/apa-itu-taper-tantrum-kenali-pengertian-dan-penyebabnya

https://www.cnbcindonesia.com/market/20210604064152-17-250486/ini-taper-tantrum-tsunami-yang-terjang-ekonomi-tahun-depan

https://www.cnbcindonesia.com/investment/20210608082030-21-251271/ditakuti-jokowi-sri-mulyani-apa-itu-hantu-taper-tantrum

https://www.cermati.com/

https://amp-kontan-co-id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kontan.co.id/news/bila-taper-tantrum-terjadi-bagaimana-dampaknya-ke-pasar-saham-indonesia?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#aoh=16249401299368&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s

 

 

Selasa, 29 Juni 2021

Peluang Pengembangan Ekonomi Biru Dalam Rangka Memperbaiki Perekonomian Indonesia


 Peluang pengembangan ekonomi biru dalam Rangka memperbaiki perekonomian indonesia

APA ITU EKONOMI BIRU?

Istilah ekonomi biru pertama kali diperkenalkan pada tahun 2010 oleh Gunter Pauli melalui bukunya yang berjudul The Blue Economy: 10 years – 100 innovations – 100 million jobs. Ekonomi biru merupakan sebuah konsep pengembangan ekonomi dunia dengan prinsip berkelanjutan menuju tingkat efisiensi yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi semua kontributor dalam suatu sistem. Ekonomi biru diterapkan sebagai upaya untuk pengembangan daerah pesisir. Salah satu cara pengembangannya yaitu dengan menitikberatkan pada inovasi dan kreativitas yang meliputi variasi produk, efisiensi sistem produksi, dan penataan sistem manajemen sumber daya. Ekonomi biru ingin menciptakan inovasi-inovasi usaha ekonomi yang bukan saja sehat dan ramah lingkungan, melainkan juga murah, efisien, tanpa sampah, dan bervisi kemanfaatan kolektif bagi komunitas lokal. 

KONSEP EKONOMI BIRU

Konsep ekonomi biru sejalan dengan konsep ekonomi hijau yang ramah lingkungan dan difokuskan pada negara-negara berkembang dengan wilayah perairan (laut), yang biasa dikenal dengan Small Island Development States (SIDS). Ekonomi biru dalam hal ini ditujukan untuk mengatasi kelaparan, mengurangi kemiskinan, menciptakan kehidupan laut yang berkelanjutan, mengurangi risiko bencana di daerah pesisir, dan mitigasi serta adaptasi perubahan iklim.

Konsep Ekonomi biru bertujuan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi dari sektor kelautan dan perikanan, sekaligus menjamin kelestarian sumber daya serta lingkungan pesisir dan lautan. Ekonomi biru adalah tentang kegiatan yang menghasilkan laba yang dimiliki atau dilakukan oleh penduduk setempat. Ini berkelanjutan, dan tidak terbatas pada sumber daya alam. Misalnya, ekonomi biru tidak terbatas pada perikanan dan budidaya air tetapi juga termasuk pariwisata, pertambangan, transportasi.

Arus investasi diharapkan akan mengalir dengan adanya penerapan konsep blue economy atau ekonomi biru. Sistem tersebut dinilai mampu mendorong industrialisasi kelautan dan perikanan yang berkelanjutan dengan pendekatan yang ramah lingkungan dan efisien. Daerah Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu lokasi pilot project implementasi konsep ekonomi biru di Indonesia. Program tersebut merupakan kerja sama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP) dengan Food and Agriculture Organization (FAO) yang diarahkan untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara optimal. Kemudian, salah satu komoditas nasional yang dikembangkan khususnya yaitu di Indonesia bagian timur, dengan blue economy ini diharapkan industri dapat terserap semuanya.





SEBERAPA JAUH DUNIA DALAM MENGEMBANGKAN EKONOMI BIRU

Blue economy merupakan integrasi dari program industrialisasi perikanan yang sebelumnya digagas oleh kementerian yang sama. Industrialisasi perikanan merupakan model kegiatan usaha yang dibangun secara berkelanjutan (kontinyu) dengan berorientasi pada pasar ekspor. Syarat utama produk yang dijual dipasar ekspor salahsatunya adalah tracebility produk hasil perikanan harus terjaga dengan mengkedepankan biosekuritas dalam setiap proses kegiatan budidaya. Saat ini sudah ada semacam aturan yang dibuat dalam pasar global dan merupakan hasil konsorsium negara-negara perikanan dunia bahwa suatu produk perikanan akan diterima di pasaran suatu negara bila input kegiatan budidaya (media air, sarana dan prasarana), proses budidaya (pengobatan penyakit, pakan), dan output budidaya (ikan yang dihasilkan dan limbah budidaya) dilakukan sesuai dengan standar keamanan yang telah ditetapkan. Pada kegiatan penangkapan juga demikian, termasuk dalam kegiatan pengolahan hasil perikanan, prinsip HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) harus diterapkan. Di Indonesia pemerintah telah membuat semacam standar (SNI) untuk menjamin kualitas ikan baik dalam input, proses maupun output sesuai dengan kualitas standar yang ditetapkan.

Prinsip-prinsip yang terkandung di dalam ekonomi biru dapat menjadi kunci emas di dalam perencanaan pembangunan nasional. Langkah-langkah konkret dari penerapan "blue economy" ini terbagi menjadi tiga, yaitu : "Pertama adalah soal pemahaman yang lebih jelas tentang nilai dari ekosistem laut. Kedua, dengan lebih efektif mengaitkan ekosistem laut dengan ketahanan pangan, ini terkait dengan kesinambungan bahan pangan dengan strategi ekonomi serta sosial pembangunan," sementara pendekatan ketiga adalah dengan transisi ekonomi dalam potensi ekonomi menyangkut pasar, industri, dan komunitas terhadap pola pembangunan yang lebih berkeadilan. Kegiatan nelayan di pantai nan elok Prinsip ekonomi biru dinilai tepat dalam membantu dunia untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, ekosistem laut yang kian rentan terhadap dampak perubahan iklim dan pengasaman laut. Dalam konsep blue economy, Kementerian Kelautan dan Perikanan, akan berfokus pada tiga factor, yaitu, ekologi, sosial, dan ekonomi, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, prinsip ekonomi biru tidak bertentangan dengan konsep ekonomi hijau Konsepsi ekonomi biru dapat menjembatani ekonomi hijau yang selama ini diterapkan dalam perencanaan pembangunan di Indonesia. 

Sebelum Indonesia berencana melaksanakan kebijakan ekonomi dengan model ekonomi biru (blue economy), sebetulnya model ini sudah diterapkan dibeberapa negara di kawasan Asia Pasifik seperti, Amerika Serikat, Australia, Cina, Jepang, Korea Selatan, Kanada dan Mexico. Penerapan model blue economy di Indonesia dimulai sejak presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Rio+20 di Riocentro, Rio de Janeiro, Brasil yang dilaksanakan pada 13-22 Juni 2012. 

 Forum kerjasama ekonomi terbuka Asia Pasifik yaitu Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) dibentuk sebagai upaya untuk memajukan segala aspek kegiatan ekonomi di Asia Pasifik pada bulan November 1989 di Canbera-Australia. Dengan anggota sebanyak 21 negara yakni, Australia, Brunei Darussalam, Canada, Chile, Cina, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Mexico, New Zealand, Papua New Guinea, Peru, Philipina, Russia, Singapore, China Taipei, Thailand, Amerika Serikat, Rusia, dan Vietnam.


SEBERAPA JAUH PELUANG INDONESIA DAPAT MEMANFAATKAN EKONOMI BIRU

Indonesia memiliki wilayah lebih dari 17.500 pulau, 108.000 kilometer garis pantai, dan tiga perempat wilayah berupa laut, maka laut merupakan identitas dan kunci bagi kesejahteraan Indonesia. Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara dengan sektor perikanan terbesar di dunia setelah Tiongkok. Sektor perikanan memberikan kontribusi sebesar 27 miliar dollar AS terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyediakan 7 juta lapangan pekerjaan. Laut juga berperan penting dalam mencegah dampak bencana alam. Terumbu karang dan mangrove mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh banjir dan tsunami terhadap masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir. Perlindungan yang diberikan oleh terumbu karang dan mangrove ini bernilai setidaknya 639 juta dollar AS per tahun.

Kondisi penerimaan Manfaat jangka panjang tersebut Terdapat peluang untuk menyelaraskan upaya pemulihan ekonomi jangka pendek pasca COVID-19 dengan kebutuhan jangka panjang di sektor kelautan. Sistem pengelolaan kunci seperti rencana tata ruang wilayah dan rencana pengelolaan perikanan dapat diuji dan diterapkan saat ini, ketika tekanan sedang berkurang. Konteks tersebut juga memberikan pemerintah waktu untuk mengatasi berbagai tantangan. Paket pemulihan ekonomi dapat dikembangkan untuk membuka lapangan pekerjaan seraya memperkuat ketahanan pesisir, antara lain melalui aktivitas restorasi pesisir dan laut yang bersifat padat karya, seperti restorasi mangrove dan pembersihan pantai di daerah yang sangat bergantung kepada sektor pariwisata, dan investasi pada infrastruktur desa yang dibutuhkan. 

Pada akhirnya, laporan ini mengingatkan kita bahwa potensi ekonomi biru Indonesia merupakan serangkaian langkah nyata yang dapat ditempuh dengan kapasitas dan target yang ingin dicapai oleh Indonesia . Bank Dunia mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan strategi ekonomi biru melalui berbagai jenis investasi, seperti Program Lautan Sejahtera, investasi untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat pesisir dan memulihkan ekosistem kritis, Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang – investasi selama 20 tahun bagi pengelolaan dan penelitian terumbu karang, serta Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB ), yakni sebuah platform untuk perencanaan dan infrastruktur pariwisata yang terintegrasi dan berkelanjutan. Bank Dunia juga memberikan dukungan teknis melalui Indonesia Sustainable Oceans Program, melengkapi upaya peningkatan kapasitas dan basis pengetahuan terkait ekonomi biru. Melalui berbagai upaya di atas dan berbagai kegiatan lainnya, Indonesia dapat mewujudkan ekonomi biru untuk generasi sekarang dan mendatang.

Data lembaga pangan dunia PBB (FAO) mencatat, hingga 2050 mendatang penduduk dunia bisa mencapai angka 9,7 miliar jiwa. Itu berarti, diperlukan untuk menyediakan pangan yang berkecukupan sekaligus dengan berkelanjutan, mutlak harus dapat diwujudkan oleh dunia. Tantangan tersebut, sangat cocok untuk dijawab dengan konsep ekonomi biru. Pemanfaatan ekonomi biru untuk menjawab tantangan dari FAO tersebut, dipilih karena FAO sudah memperkirakan bahwa pada 2030 mendatang, kontribusi perikanan budidaya dalam kebutuhan perikanan di dunia akan mencapai 58 persen atau mendominasi secara keseluruhan dibandingkan dengan saudaranya, perikanan tangkap. Terlebih, saat ini perikanan budidaya sudah memiliki peran yang penting dalam pembangunan nasional dan diharapkan akan menjadi pemasok utama untuk kebutuhan perikanan nasional.

STRATEGI EKONOMI BIRU DI INDONESIA

Laporan Bank Dunia terbaru yang berjudul Laut untuk Kesejahteraan: Reformasi untuk Ekonomi Biru di Indonesia, menjelaskan tentang status, tren, dan peluang menuju ekonomi biru di Indonesia. Berikut adalah usulan empat strategi utama bagi Indonesia untuk menjalankan transisi menuju ekonomi biru: 

1. Peningkatan pengelolaan aset laut dan pesisir (perikanan, mangrove, terumbu karang)

Integrasi antara rencana tata ruang laut ini dengan sistem perizinan usaha kini diperlukan untuk memastikan bahwa pembangunan yag dilakukan telah mematuhi peraturan zonasi. Sistem “scorecard” dan kadaster bagi kawasan laut dan pesisir (spatial title registry) guna menghindari konflik tata guna wilayah laut dan pesisir. Indonesia dapat melengkapi target restorasi mangrove yang ambisius - 600.000 hektar pada tahun 2025 - dengan kegiatan konservasi yang lebih kuat. 

2. Mobilisasi insentif dan investasi

Peningkatan layanan dasar dan infrastruktur dasar dalam pengumpulan sampah, layanan air, dan pembuangan limbah diperlukan untuk mengelola dampak lingkungan terhadap daerah pesisir, Investasi yang dibutuhkan akan sangat besar, tetapi pengalaman di tingkat global menunjukkan bahwa potensi imbal hasil yang diperoleh dari pembangunan infrastruktur seperti ini sangat tinggi (Panel Tingkat Tinggi untuk Ekonomi Laut Berkelanjutan, 2020).

3. Sistem yang lebih baik untuk pengumpulan dan pemantauan data

Bentang laut Indonesia yang kompleks membutuhkan adanya sistem informasi terperinci dan tepat waktu bagi pengelolaan perikanan, ekosistem, dan dampak dari kegiatan manusia. Dibutuhkan perluasan cakupan survei untuk mengumpulkan informasi stok dan panen bagi spesies tertentu, seiring dengan percepatan peluncuran sistem pemantauan dan pelaporan elektronik. 

4. Membangun kembali dengan “lebih biru" setelah pandemi COVID-19

Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang – investasi selama 20 tahun bagi pengelolaan dan penelitian terumbu karang, serta Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB ), yakni sebuah platform untuk perencanaan dan infrastruktur pariwisata yang terintegrasi dan berkelanjutan. 


BAGAIMANA UPAYA PEMERINTAH INDONESIA SEBERAPA JAUH EFEKTIFITAS KEBIJAKAN YANG BERPENGARUH 

Pada era globalisasi dengan ekonomi berbasis sarat teknologi membutuhkan kerjasama yang kuat antar stakeholder dalam pembangunan regional. Seluruh sektor perlu dipetakan dan dianalisis untuk menghasilkan prioritas yang tepat dalam pembangunan regional.

Kerjasama dengan model Peneliti, Pemerintah, Industri harus mampu memperkuat dan membawa program litbang lebih dekat kepada kebutuhan penggunanya. 

Selain itu pemerintah daerah dapat memainkan peran dalam hukum dan regulasi terkait dengan implementasi Ekonomi Biru, sebagai berikut :

Memonitor keamanan produk yang diperdagangkan (baik pada tingkat lokal maupun global)

Kebijakan dan peraturan perundangan yang mendorong penemuan inovasi, dan investasi pada industri kreatif.

Kebijakan untuk kerjasama antara pihak yang efektif.

Di beberapa daerah, contohnya dalam kegiatan ekonomi (Pos Pemberdayaan Keluarga) POSDAYA, telah dimulai dengan pengembangan kolam ikan untuk petani nelayan yang biasa menangkap ikan dari laut, suatu proses petik, olah, jual yang menguntungkan dipraktekkan. Kolamkolam ikan yang biasa memetik ikan hasil budidayanya dan langsung dijual, dengan pelatihan sederhana dan penggunaan alat teknologi sederhana, maka dapat mengolah ikan tersebut menjadi abon ikan, nuget dan keripik ikan, yang mempunyai daya tahan lebih lama dan menghasilkan harga jual yang lebih tinggi. Sistem ekonomi biru tersebut tidak menghasilkan banyak limbah sisa tetapi justru membawa keuntungan yang lebih tinggi.

Beberapa kegiatan ekonomi POSDAYA :

Pelatihan pengolahan lele segar kepada peternak ikan lele menjadi sate lele, abon lele, keripik lele, dan jenis produk berbahan baku lele lainnya dan pemanfaatan sisa limbah lele berupa duri dan lainnya masih bisa digerus untuk campuran pakan lele.

Posdaya Plamboyan di Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat memiliki produk unggulan yaitu penganan kripik Kadedemes. Makanan ini terbuat dari limbah kulit singkong yang digarap Nani Yulianingsih bersama kaum ibu dari Posdaya Plamboyan. Kulit singkong biasanya selalu terbuang karena tak berguna. Tapi di Posdaya Plamboyan justru menjadi uang karena berhasil diolah menjadi keripik





.

Selasa, 01 Juni 2021

Gojek dan Tokopedia Merger Menjadi GoTo

 

Merger dua perusahaan start-up terbesar di Indonesia, GOJEK dan Tokopedia sedang hangat diperbincangkan dalam lini masa. Kedua perusahaan tersebut kini berkolaborasi membentuk suatu grup dengan sebutan GoTo dan akan menjadi perusahaan internasional yang membanggakan. GoTo berupaya mendorong kemajuan dengan menjadi ekosistem andalan masyarakat dalam menjalani keseharian. GoTo berkomitmen mewujudkan pemerataan ekonomi melalui teknologi untuk siapa saja dan di mana saja dengan melangkah jauh, melangkah bersama (go far,go together).

GoTo juga memiliki bisnis pembayaran dan layanan keuangan yang diberi nama GoTo Financial dan Andre Soelistyo dari Gojek akan menjadi CEO Grup GoTo, termasuk GoTo Financial didalamnya. Sedangkan Patrick Cao (Tokopedia) sebagai Presiden GoTo, Kevin Aluwi dan William Tanuwijaya masing-masing tetap menjadi CEO Gojek dan Tokopedia.

Alasan dibentuknya GoTo karena berdasarkan laporan Google, Temasek, dan Bain dalam “e-conomy SEA 2019 dan 2020” menunjukkan bahwa rata-rata orang Indonesia menggunakan waktu 4,3 jam perhari untuk online dalam rangka keperluan pribadi. Untuk itu, grup GoTo akan menggarap pasar Indonesia yang memiliki potensi besar dan populasi muda yang sangat tanggap dengan teknologi modern. GoTo diharapkan mampu melindungi perekonomian wilayah dalam negeri dari saingan yang jauh lebih besar, Sea dan Grab, yang dapat menghambat upaya untuk tumbuh di Asia Tenggara. Sehingga, merger Gojek dan Tokopedia terlihat sebagai langkah yang defensif.

 

Pengaruh Merger Gojek dan Tokopedia Bagi Perusahaan

1.      Valuasi keduanya akan meningkat

Ekonom Bhima Yudhistira menilai penggabungan kedua perusahaan bakal membuat valuasi keduanya meningkat signifikan. Apalagi, Gojek akan melakukan IPO atau penawaran saham perdana dalam waktu dekat.

2.      Ekosistem digital dinilai akan lebih bagus

Apabila konsolidasi startup tersebut terjadi, maka integrasi model bisnis keduanya akan menghasilkan suatu ekosistem digital raksasa yang bisa dibilang tak tertandingi. Dari segi layanan, Gojek maupun Tokopedia bakal saling melengkapi dan memperkuat. Sistem pembayaran misalnya, Gojek memiliki GoPay yang selama ini menjadi andalan dalam dompet digital mereka.

3.      Meningkatkan daya saing

Berkaitan dengan daya saing atau kompetisi Tokopedia berharap bisa semakin berbicara dalam layanan e-commerce, khususnya terkait dengan dompet digital. Ditambah lagi, sektor e-commerce saat masa pandemik ini sedang naik daun. karena Shopee ada Shopeepay. Tokopedia ingin kejar juga, dengan gabung ke Gojek dia bisa mendapatkan semacam support sistem di pembayaran digital dari GoPay. Ini kan e-commerce besar dan menjadi peluang karena tumbuh tinggi.

4.      Bermanfaat dari sisi permodalan

Merger antara Gojek dan Tokopedia juga akan memperkuat permodalan keduanya. Apalagi, e-commerce besutan William Tanuwijaya itu juga direncanakan ingin melakukan IPO. Kalau digabungkan, atau bersamaan pendanaan yang diraup akan lebih besar lagi.

Dalam hal ini kemudian muncul pertanyaan mengapa banyak perusahaan melakukan merger atau penggabungan menjadi satu kesatuan?

Adapun sejumlah alasan perusahaan melakukan merger seperti, untuk meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan sinergi operasional ataupun untuk menciptakan efisiensi yang lebih baik terhadap perusahaan. Strategi merger merupakan salah satu alternatif untuk perluasan usaha tersebut. Dengan bergabung, dua perusahaan atau lebih menjadi lebih mudah untuk saling menunjang kegiatan usaha, sehingga keuntungan yang akan diperoleh juga lebih besar di bandingkan jika perusahaan tersebut melakukan usaha sendiri-sendiri.

 

Dampak Merger Gojek dan Tokopedia Bagi Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengatakan, merger Gojek dengan Tokopedia bisa berdampak terhadap perekonomian nasional apabila penjualan lokal atau domestik bisa dioptimalkan. Tokopedia adalah platform jual beli barang dan menjadi salah satu e-commerce yang menguasai pasar. Sementara, Gojek punya ekosistem layanan transportasi, makanan, dan lainnya. Gojek belum punya e-commerce. Dengan merger, keduanya makin besar.

Merger Gojek dan Tokopedia menghasilkan grup GoTo yang diklaim akan meningkatkan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 2 persen. Grup ini juga digadang-gadang menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta peluang penghasilan seiring dengan berkembangnya bisnis perusahaan dan bertumbuhnya ekonomi.

UMKM yang bergabung di Tokopedia akan mampu memasarkan produknya melalui Gojek sehingga diyakini merger keduanya akan memperluas pasar dari UMKM yang sudah bernaung. Selain mempercepat proses digitalisasi UMKM, proses pemasaran UMKM bisa lebih terbantu eksposur dan daya jangkaunya, terlebih karena Gojek dan Tokopedia adalah aplikasi digital yang paling banyak pengguna aktifnya di Indonesia. UMKM yang tergabung di Tokopedia nantinya dapat memanfaatkan infrastruktur logistik express atau pengiriman cepat yang telah dibangun Gojek. Dengan begitu maka diharapkan terjadi efisiensi di ekosistem ekonomi digital Indonesia.

Langkah merger diharapkan akan memberi dampak ekonomi yang baik kepada semua pihak. Merger kedua perusahaan ini juga berdampak kepada meningkatnya pendapatan driver antara lain dengan mengirikan lebih banyak pesanan dari pengguna Tokopedia. Bagi customer, kemudahan adalah yang ditawarkan oleh GoTo, khususnya kemudahan dalam memenuhi berbagai kebutuhan harian. Apalagi GoTo dirancang dengan layanan yang dinamakan on-demand yaitu layanan yang sangat luas, mulai dari mobilitas dan logistic, gaya hidup dan hiburan, hingga makanan groceries. GoTo juga dilengkapi dengan layanan keuangan dan pembayaran yang bekerjasama dengan 20 lebih mitra bank dan institusi keuangan.

 

Dari sisi pembangunan ekonomi, GoTo diharapkan bisa menciptakan perekonomian digital yang lebih inklusif. Pasca-merger, Grup GoTo memiliki sederet daftar investor blue-chip, seperti Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus. Mengenai kepemilikan saham GoTo, sebagian besar dimiliki oleh SoftBank asal Jepang (15,3%) dan perusahaan Alibaba dari China (12,6%). PT. Bursa Efek Indonesia menyambut dengan baik merger kedua perusahaan ini serta menyambut rencana penawaran saham ke public.

 

 

 

 

Referensi :

 

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210518142056-92-643796/driver-gojek-bisa-makin-cuan-usai-merger-dengan-tokopedia

 

https://www.idntimes.com/business/economy/amp/helmi/apa-keuntungan-goto-bagi-konsumen-merchant-dan-mitra-driver

 

https://www.cnbcindonesia.com/market/20210517125641-17-245969/gojek-tokopedia-resmi-merger-simak-6-fakta-brand-goto

 

https://m.cyberthreat.id/read/11629/Akankah-GoTo-Kuasai-Pasar-Ekonomi-Digital-Indonesia-Ini-Pandangan-INDEF