Selasa, 29 November 2022

2023, Jangan Takut!

 

2023, Jangan Takut!



2023 Ada Apa?



            Pada tahun 2023 nanti kabarnya global akan menghadapi resiko buruk bagi perekonomian yaitu adanya ancaman resiko resesi. Resesi adalah kondisi saat perekonomian tumbuh negatif yang menyebabkan penurunan pada aktivitas ekonomi secara signifikan dalam kurun waktu yang lama. Resesi memicu Produk Domestik Bruto (PDB) negatif, keuntungan perusahaan menurun, angka pengangguran meningkat, bahkan sampai kebangkrutan ekonomi.

            Pada bulan oktober lalu, International Monetary Fund (IMF) telah memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi global akan melambat tajam dari tahun 2022 hingga 3,2% dan 2,7% di tahun 2023. Untuk saat ini negara maju seperti Inggris sudah merasakan guncangan ekonomi yang membuat perekonomian di negara tersebut terus mengkerut terkhusus pada sektor energi dimana krisis energi di Inggris salah satu penyebabnya adalah perang Rusia-Ukraina.



Tingkat Inflasi Inggris

 

Bagaimana dengan Indonesia?

            Lalu melihat negara kita sekarang, apakah pada tahun 2023 Indonesia akan merasakan resiko tersebut? Menurut IMF Indonesia adalah salah satu negara yang diperkirakan dapat bertahan dalam menghadapi resesi 2023. Menjelaskan mengapa potensi resesi 2023 di Indonesia tergolong kecil adalah mengenai ketahan ekonomi, sebagai berikut:

 

 

1.      Ketahanan Energi

Yang menjadi keresahan global pada saat ini yaitu perang Rusia-Ukraina yang belum juga usai. Dampak terbesarnya adalah pendistribusian energi terhambat yang membuat negara-negara penerima menjadi kelimpungan untuk mengatasi hal tersebut. Tetapi, ketahanan energi di Indonesia cukup baik, energi berupa batu bara dan listrik yang dimiliki dan dihasilkan negara kita terbilang cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hal tersebut dilihat dari cadangan batu bara di Indonesia ynag terbesar nomor 7 di dunia. Tetapi ada beberapa kekhawatiran yaitu konsumsi BBM oleh rakyat Indonesia yang semakin tahun semakin bertambah sehingga ada peluang kenaikan harga di tahun depan.

2.      Ketahanan Pangan

Keunggulan tersendiri bagi negara ini yang memiliki banyak sekali komoditas pangan. Untuk beras sendiri Indonesia memiliki surplus beras sehingga diperkirakan tidak perlu impor beras lagi. Stok limpahan pangan dari tahun 2021 juga masih ada yang digunakan  untuk mencukupi kebutuhan negara ini. Produksi sawit untuk minyak goreng juga selalu surplus tiap tahunnya.

3.      Ketahanan Finansial

Untuk rasio kredit macet di Indonesia masih teepantau aman, jika rasio NPL wajar menurut BI berkisar 5% sampai pertengaha tahun 2022 ini rasionya yaitu 3,26%, untuk rasio kecukupan modal perbankan di Indonesia terbilang kokoh yaitu diangka 24,6% dimana batas aman dari BI ada di angka 8%. Angka inflasi di Indonesia pun masih tergolong rendah dan tidak terlalu berdampak buruk bagi aktivitas ekonomi pada saat ini.



Tingkat Inflasi Indonesia

Dibalik ketahanan tersebut, Indonesia masih ada resiko guncangan ekonomi yang harus kita waspadai pada tahun depan, yaitu:

1.      Potensi kenaikan harga barang dan BBM.

2.      Potensi pemutusan hubungan kerja.

3.      Potensi aset keuangan beresiko akan sangat fluktuaktif.

4.      Potensi nilai tukar dollar makin mahal.

Walsh, Senior Resident Representative IMF megatakan Indonesia harus mewaspadai kemungkinan arus modal keluar dari Indonesia dan biaya pinjaman yang justru lebih tinggi di dalam negeri.  "Selalu ada kemungkinan bahwa kita dapat melihat tingkat risiko yang lebih tinggi dalam ekonomi global yang dapat menyebabkan arus keluar modal lebih lanjut dari Indonesia dan biaya pinjaman yang lebih tinggi di dalam negeri,” ujarnya.

 

Jangan Takut!

      Waspada dalam menghadapi resiko resesi global 2023 itu penting, namun baiknya jangan menjadi kekhawatiran atau kepanikan karena mengingat kondisi perekonomian di Indonesia pada saat ini masih cukup baik, inflasi di negara indonesia juga meningkat namun tidak setinggi negara lain seperti Inggris.

      Saat ini juga sedang diselenggarakannya G20 di negara kita, Menkeu Indonesia, Ibu Sri Mulyani optimis KTT G20 bisa meredakan ancaman resesi global 2023, dan pembahasan mengenai topik ini akan menjadi yang paling utama dalam sesi pertama KTT G20. Pemerintah pada saat ini sudah mengupayakan agar resiko resesi global 2023 mampu negara ini atasi.

 

Yang Harus Kita Lakukan

      Meskipun jangan takut, kita tetap harus bijak dalam menggunakan uang. Untuk teman-teman mahasiswa ini yang harus kalian lakukan:

1.      Evaluasi keuanganmu

Pastikan untuk mempunyai dana darurat dan pangkas pengeluaran yang dirasa kurang penting, jangan sampai wants di dahulukan daripada needs.

2.      Jika bisa jangan berhutang

3.      Atur keuangan dengan budgeting

4.      Nabung rutin

REFERENSI

https://bisnis.tempo.co/read/1658787/adb-just-energy-transition-partnership-menjadi-kemenangan-besar-indonesia

https://bisnis.tempo.co/read/1658786/ancaman-resesi-global-2023-imf-minta-indonesia-berhati-hati

https://kumparan.com/dinifebrianixiiips4/resesi-2023-indonesia-perkuat-stabilitas-nilai-tukar-1zGdh3p54Xb

https://www.msn.com/id-id/ekonomi/bisnis/tempo-economic-forum-ancaman-resesi-2023-imf-cermati-3-dampak-invasi-rusia/ar-AA14gEun

https://www.msn.com/id-id/ekonomi/bisnis/tempo-economic-forum-ancaman-resesi-2023-imf-cermati-3-dampak-invasi-rusia/ar-AA14gEun

https://www.tribunnews.com/bisnis/2022/11/12/ekonomi-inggris-mengkerut-02-persen-di-kuartal-iii-2022-kekhawatiran-resesi-meningkat

https://ekonomi.bisnis.com/read/20221002/44/1583338/krisis-energi-di-inggris-ini-pelajaran-penting-bagi-indonesia

https://www.bi.go.id/id/statistik/indikator/data-inflasi.aspx

https://www.kompasiana.com/amp/tegarsianipar77/637a68674addee2aa9087cf3/resesi-2023-apakah-hanya-konspirasi