Sabtu, 21 Agustus 2021

BERITA ACARA SEMINAR NASIONAL HIMPUNAN MAHASISWA EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS TIDAR TAHUN 2021

 


Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (HIMEPA) Fakultas Ekonomi Universitas Tidar telah melaksanakan kegiatan Seminar Nasional dalam bentuk Webinar, Sabtu (31/07/2021). Seminar Nasional ini dilaksanakan dari pukul 07.30 – 11.00 WIB. Kegiatan ini merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan Musyawarah Wilayah Ikatan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Jawa Bagian Tengah (IMEPI JABAGTENG). Mengingat belum diperbolehkannya melaksanakan kegiatan secara offline, maka Seminar Nasional kali ini dilaksanakan secara online melalui platform Zoom Meeting dan live di channel YouTube Himepa02 Untidar.

Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh HIMEPA kali ini mengusung tema “Taper Tantrum sebagai Ancaman yang Mengintai Perekonomian Indonesia”. Berdasarkan tema ini, topik pembahasan dalam seminar adalah dampak taper tantrum terhadap perekonomian dan strategi Indonesia dalam menghadapi dampak taper tantrum di masa pandemi. Kegiatan seminar nasional ini dibuka secara resmi dan dimeriahkan dengan sambutan Wali Kota Magelang, Kepala Wakil Rektor Bidang 3 Universitas Tidar, dan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tidar. Adapun seminar Nasional ini diikuti oleh 268 peserta. Sejumlah undangan lainnya juga turut serta dalam seminar kali ini seperti, Gugus Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi, dosen program studi Ekonomi Pembangunan, delegasi ormawa Universitas Tidar, serta delegasi himpunan anggota IMEPI JABAGTENG.



Seminar Nasional HIMEPA FE Untidar tahun 2021 ini memiliki tujuan untuk menjaring pemikiran dan melatih mahasiswa untuk berpikir kritis tentang Taper Tantrum sebagai ancaman yang mengintai perekonomian Indonesia. Selain itu, sebagai dasar untuk bahan kajian kegiatan Musyawarah Wilayah IMEPI JABAGTENG.

Seminar nasional ini mengundang pemateri yang luar biasa yaitu Bapak Faisal H. Basri, S.E., M.A. yang membawakan materi mengenai dampak dan strategi dalam menghadapi taper tantrum bagi Indonesia di masa pandemi Covid-19. Beliau menjelaskan topik seminar dengan sangat jelas yang disertai dengan data – data yang akurat. Beliau membawakan materi yang sangat menarik dan informatif terkait taper tantrum yang terjadi di Indonesia. Hal ini tentunya membuat peserta yang hadir begitu antusias dalam mengikuti jalannya seminar nasional.



Jumat, 13 Agustus 2021

Ekonomi Singapura Pulih Ditengah Pandemi, Meninggalkan Resesi di Q1 2021

 




 

          Ekonomi Singapura tumbuh lebih pesat dari perkiraan pemerintah maupun analis pada kuartal I tahun ini. Pemerintah Singapura merilis data ekonominya di kuartal I tahun 2021 (Q1 2021) pada Selasa (25/5/2021). Dalam rilis itu, tercatat bahwa ekonomi Negeri Singa tumbuh 1,3% (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2020 lalu. Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi dalam setahun terakhir saat pandemi Covid-19 melanda. Ini juga memperlihatkan bagaimana Singapura lepas dari resesi, setelah ekonomi sebelumnya negatif tiga kuartal berturut-turut.

          Pada basis kuartal ke kuartal, ekonomi Singapura tumbuh 3,1%. Ini lebih cepat dari perkiraan pemerintah sebelumnya sebesar 2%. Dalam pertumbuhan itu, tercatat sektor manufaktur meningkat sebesar 10,7% dari tahun lalu. Hal itu didorong oleh output yang lebih kuat dalam kelompok elektronik, teknik presisi, dan bahan kimia. Meski begitu, konstruksi mengalami kontraksi sebesar 22,7% tahun ke tahun. Sektor ini terbebani oleh penurunan proyek sektor publik dan swasta. Sementara itu sektor jasa naik sedikit, 0,5% dari tahun lalu. Ini meningkat dari kontraksi 4,7% di kuartal sebelumnya.

Strategi Singapura Hadapi Resesi

          Melihat data tahun 2020, perekonomian Singapura mengalami kontraksi sedikit lebih baik dari yang diprediksi di tahun 2020. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan aktivitas pada kuartal IV setelah adanya pelonggaran pembatasan terkait Covid-19. Ekonomi Singapura mengalami kontraksi 5,8% pada 2020 (year on year/yoy). Angka itu lebih baik dari perkiraan resmi yang sebelumnya sekitar -6% dan -6,5%. Secara khusus, pada kuartal terakhir tahun lalu, ekonomi Singapura menyusut 3,8% dibandingkan tahun lalu (yoy). Sehingga pada kuartal keempat, Product Domestic Bruto (PDB) dari Singapura tumbuh 2,1%. Namun, ini yang terburuk sejak kemerdekaan lebih dari setengah abad yang lalu dan kontraksi tahunan pertama sejak 2001. Perekonomian yang bergantung pada perdagangan Singapura terpukul oleh penurunan aktivitas tahun lalu karena negara-negara secara global memberlakukan lockdown untuk memperlambat penyebaran Covid-19.

          Seperti dilaporkan CNBC, pada akhir Mei lalu, pemerintah Singapura mengumumkan stimulus sebesar 33 miliar dolar Singapura (sekitar 349.6 triliun rupiah). Stimulus digunakan untuk mendukung ekonomi yang sangat terpukul akibat pandemi. Paket stimulus itu merupakan yang keempat, yang diumumkan oleh Singapura sejak wabah Covid-19 melanda dunia. Bersama dengan tiga paket stimulus sebelumnya, Singapura akan menghabiskan hampir 100 miliar dolar Singapura (sekitar 105,9 triliun rupiah) untuk membantu bisnis dan rumah tangga menghadapi dampak ekonomi dari pandemi virus corona. Berikut ini merupakan langkah-langkah stimulus yang ditempuh Singapura:

  • Dukungan upah yang ditingkatkan, bagi bisnis yang tidak dapat melanjutkan operasi setelah penguncian lockdown atau Circuit Breaker dicabut bulan Juni, atau mereka yang berada di sektor yang terpukul keras;
  • Keringanan dan potongan harga dalam retribusi pekerja asing untuk perusahaan di industri tertentu, seperti konstruksi, serta kelautan dan lepas pantai;
  • Keringanan biaya sewa dan bantuan untuk usaha kecil dan menengah;
  • Memperluas jumlah peluang di sektor publik dan swasta ke lebih dari 40.000 pekerjaan

          Stimulus tersebut belum berdampak signifikan terhadap perekonomian Singapura pada saat itu. Dikutip dari Reuters, pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi dari perkiraan pemerintah sebelumnya. Manufaktur, keuangan dan asuransi, serta perdagangan grosir mendukung ekspansi selama kuartal tersebut. Sebelumnya, analis memperkirakan kenaikan 0,9 persen. MTI mempertahankan perkiraan pertumbuhan PDB sepanjang 2021 sebesar 4 persen hingga 6 persen untuk saat ini. Namun, mereka tetapi memperingatkan tingkat ketidakpastian yang lebih besar dari biasanya yang disebabkan oleh pandemi serta pembatasan domestik baru terhadap virus tersebut.

          Sektretaris Kementerian Perdagangan dan Industri Gabriel Lim mengungkap meskipun ada kemungkinan bahwa ekonomi Singapura akan mengungguli perkiraan pertumbuhan untuk 2021 jika permintaan eksternal melebihi ekspektasi, ada juga risiko penurunan yang signifikan. Secara kuartal ke kuartal, ekonomi tumbuh 3,1 persen pada kuartal pertama. Negara ini sering dianggap sebagai penentu pertumbuhan global karena perdagangan internasional mengerdilkan ekonomi domestiknya. Pemerintah telah menyalurkan lebih dari S$100 miliar atau setara US$75,34 miliar ke dalam perekonomian untuk mengatasi dampak buruk tersebut. Bank sentral mempertahankan kebijakan moneter akomodatifnya pada pertemuan terakhirnya di April. Edward Robinson selaku Wakil Direktur Pelaksana Monetary Authority of Singapore (MAS), mengatakan dorongan akomodatif dan suportif dari kebijakan fiskal dan moneter terus mengalir melalui sistem. Sikap kebijakan tetap sesuai dan bank sentral Otoritas Moneter Singapura (MAS) akan meninjau kebijakan pada Oktober 2021, sesuai jadwal. Dia pun menambahkan bank sentral akan mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dinamika inflasi, serta pertimbangan pertumbuhan.

 

 

 

REFERENSI

https://www.cnbcindonesia.com/market/20210525092810-17-248112/singapura-good-bye-resesi-ekonomi-tumbuh-13-di-q1-2021

https://amp-kontan-co-id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kontan.co.id/news/mengejutkan-ekonomi-singapura-tumbuh-02-yoy-pada-kuartal-i-2021?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#aoh=16268825686816&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s

https://m.bisnis.com/ekonomi-bisnis/read/20210414/620/1381063/ekonomi-singapura-tumbuh-02-persen-pada-kuartal-i2021-manufaktur-jadi-penopang

https://www-cnnindonesia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210525104108-532-646586/ekonomi-tumbuh-13-persen-singapura-keluar-dari-resesi/amp?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#aoh=16285701692407&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.cnnindonesia.com%2Fekonomi%2F20210525104108-532-646586%2Fekonomi-tumbuh-13-persen-singapura-keluar-dari-resesi

https://economy.okezone.com/amp/2021/01/04/320/2338438/resesi-terburuk-ekonomi-singapura-minus-5-8-sepanjang-2020?page=1