Sabtu, 09 September 2023

PEMANFAATAN BONUS DEMOGRAFI SEBAGAI PELUANG PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

PEMANFAATAN BONUS DEMOGRAFI SEBAGAI PELUANG PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA


Sumber: alinea.id

Bonus demografi yang terjadi di negara Jepang, China, Singapura, dan Thailand menjadi salah satu isu yang sedang hangat diperbincangkan. Bonus demografi adalah peluang yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya penduduk produktif dalam evolusi kependudukan. Indonesia saat ini sedang memasuki era bonus demografi. Bonus demografi yang terjadi di Indonesia disebabkan adanya proses perpindahan demografi yang semakin berkembang dari tahun ke tahun dipercepat oleh keberhasilan kebijakan kependudukan. Indonesia diperkirakan akan mengalami puncak demografi pada tahun 2020 - 2030, dimana proporsi jumlah penduduk usia kerja dibandingkan penduduk non produktif berada dibawah angka 0,5 yang menjadi indikasi terjadinya bonus demografi. Periode bonus demografi di Indonesia dimulai tahun 2015-2035 dengan angka ketergantungan (dependency ratio) berkisar antara 0,4 - 0,5 yang artinya bahwa setiap 100 orang usia produktif menanggung 40-50 orang usia tidak produktif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rasio ketergantungan terhadap usia produktif di Indonesia tercatat sebesar 44,67% pada tahun 2022. Hal ini berarti terdapat sekitar 44 - 45 per 100 orang usia tidak produktif di Indonesia bergantung kepada mereka yang berusia produktif. Dalam literatur, bonus demografi (demography dividend) merujuk pada fenomena peningkatan pertumbuhan ekonomi yang bermula dari perubahan struktur usia penduduk akibat peralihan angka kelahiran dan kematian. Pandangan konvensional ini mengandaikan bahwa struktur demografi yang stabil akan berimplikasi pada peningkatan produktivitas masyarakat.

Bonus demografi menjadi peluang dalam berbagai dimensi yang secara langsung terkait maupun tidak dengan pembangunan ekonomi. Pada kesempatan bonus demografi ini, bangsa Indonesia mempunyai kesempatan besar memacu produktivitas dan pertumbuhan ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi diharapkan meningkatkan saving untuk kemajuan kemakmuran bangsa. Hal ini akan memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan yang terasa hingga berpuluh-puluh tahun kemudian.

Momentum ini merupakan kesempatan strategis bagi Indonesia untuk melakukan berbagai percepatan pembangunan dengan dukungan sumber daya manusia (SDM) berusia produktif yang melimpah. Sejalan dengan itu, pemerintah telah mencanangkan Visi Indonesia Emas tahun 2045 dengan harapan terciptanya generasi produktif yang berkualitas. Bonus demografi perlu menjadi perhatian semua pihak yang berkepentingan khususnya pemerintah. Bonus demografi dapat menjadi peluang apabila ada sinergi positif dari kebijakan pemerintah terhadap bonus demografi yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi kearah yang lebih baik. Pemanfaatan bonus demografi sebagai peluang pertumbuhan ekonomi melibatkan berbagai langkah, yaitu:


1.   Investasi dalam bidang pendidikan dan pelatihan

Terjadinya peningkatan proporsi penduduk produktif yang pesat dan berbanding terbalik dengan proporsi penduduk usia tua, investasi dalam pendidikan yang berkualitas dan pelatihan vokasional penting dilakukan. Investasi tersebut guna membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan agar terhubung dengan kebutuhan pasar kerja sehingga mereka dapat berkontribusi secara efektif dalam ekonomi.


2.   Penciptaan lapangan kerja

Dengan memiliki populasi yang besar dalam rentang usia produktif, negara dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Namun, hal ini hanya efektif jika ada pertumbuhan ekonomi yang cukup untuk menyerap angkatan kerja baru. Pemerintah dan sektor swasta hendaknya berkolaborasi dalam mendorong investasi dan pembangunan sektor-sektor yang berpotensi menciptakan lapangan kerja, seperti industri manufaktur, teknologi, jasa, dan lainnya.


3.   Pengembangan sektor industri

Negara dapat mengarahkan bonus demografi ke sektor industri yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Hal tersebut melibatkan pengembangan sektor-sektor seperti teknologi informasi, energi terbarukan, bioteknologi, dan manufaktur canggih. Dengan demikian, harapannya negara dapat memanfaatkan bonus demografi sehingga dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi dan daya saing global.


4.   Pembangunan infrastruktur

Infrastruktur yang baik menjadi landasan penting untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan bonus demografi, pemerintah dapat mengalokasikan dana untuk membangun infrastruktur seperti jaringan transportasi, energi, dan telekomunikasi yang dapat mendukung aktivitas mobilitas penduduk sehingga roda perjalanan ekonomi mengarah pada kemajuan yang lebih efisien.


5.   Pengembangan potensi kewirausahaan

Mendorong kewirausahaan (entrepreneurship) menjadi keharusan di kalangan generasi muda, mengingat jumlah usia produktif yang banyak tidak semua terserap pada pemenuhan tenaga kerja. Hal tersebut memunculkan risiko bahwa jumlah generasi muda yang siap kerja mengalami gaps dengan kondisi kebutuhan lapangan pekerjaan yang tersedia. Pemerintah dapat memberikan dukungan seperti insentif pajak, akses dalam pembiayaan, dan pelatihan untuk membantu pengusaha muda memulai dan mengembangkan usaha mereka.


6.   Peningkatan kesejahteraan sosial

Bonus demografi memberikan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Melalui program-program perlindungan sosial, termasuk akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan perumahan dapat ditingkatkan, yang mana pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas dan partisipasi ekonomi.


7.   Pengembangan pasar konsumen

Dengan jumlah penduduk usia produktif yang besar, negara disatu sisi harus mengembangkan pasar konsumen yang lebih besar. Hal tersebut untuk mendorong pertumbuhan sektor ritel, hiburan, dan layanan lainnya yang berhubungan dengan gaya hidup masyarakat. Harapannya terjadi interaksi yang masif dalam hal kegiatan memproduksi dan mengonsumsi sehingga roda ekonomi berjalan dengan semestinya.


Pemanfaatan bonus demografi sebagai peluang pertumbuhan ekonomi memerlukan koordinasi yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Perencanan dan implementasi yang baik akan memastikan bahwa potensi bonus demografi dapat diwujudkan menjadi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif bagi negara tersebut. Dengan memaksimalkan potensi generasi muda, negara dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Bonus demografi sebagai peluang untuk mengembangkan kondisi perekonomian negara dengan memanfaatkan peningkatan jumlah populasi usia produktif memiliki sisi positif dan negatif. Adapun dampak positif dengan terjadinya bonus demografi, antara lain:


1.   Kemajuan ekonomi

Bonus demografi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui meningkatnya populasi penduduk usia produktif. Kondisi ini akan merangsang penanaman modal, baik dari dalam negeri maupun luar negeri serta memacu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara.


2.   Peningkatan peluang tenaga kerja

Meningkatnya jumlah penduduk usia produktif dapat berdampak pada peningkatan peluang tenaga kerja. Hal ini dikarenakan bonus demografi akan merubah pola pikir generasi muda penerus bangsa menjadi lebih kreatif serta memunculkan berbagai inovasi lapangan pekerjaan baru sehingga akan membantu mengurangi tingkat pengangguran serta meminimalisir adanya kesenjangan taraf ekonomi.

 

3.   Perkembangan berbagai sektor pemerintah

Peluang bonus demografi yang dipersiapkan dan dimanfaatkan dengan baik tentu tidak hanya menguntungkan sektor ekonomi, melainkan juga berbagai sektor lain salah satunya pendidikan. Dengan meningkatnya penduduk usia produktif akan mendorong pemerintah untuk mengembangkan sistem pendidikan ke arah yang lebih baik guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selain itu, pemerintah dapat mempersiapkan perencanaan pembangunan, baik berwujud infrastruktur maupun sosial ekonomi guna membangun negara menjadi lebih maju.

Peluang bonus demografi apabila tidak dipersiapkan dengan baik dapat menimbulkan beberapa dampak negatif karena mayoritas penduduk berusia produktif. Adapun dampak negatif dengan terjadinya bonus demografi, antara lain:


1.   Peningkatan jumlah pengangguran

Pada masa bonus demografi, jumlah usia produktif diperkirakan berada pada kisaran 60%-70% dari total populasi. Tanpa adanya strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia yang baik, maka persentase angka tersebut akan menjadi ancaman bagi suatu negara, yaitu meningkatnya angka pengangguran. Hal ini dikarenakan dengan meningkatnya jumlah populasi usia produktif, para penyedia lapangan pekerjaan akan lebih selektif dalam memilih tenaga kerja yang memiliki daya saing tinggi.


2.   Peningkatan jumlah aging population

Aging population adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan populasi lansia. Tanpa adanya persiapan yang baik untuk menyambut bonus demografi, suatu negara hanya akan didominasi oleh masyarakat usia lanjut. Hal ini akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja asing yang lebih tinggi daripada penyerapan tenaga kerja dalam negeri dikarenakan faktor skill yang lebih baik.


3.   Degradasi lingkungan serta peningkatan masalah sosial

Jumlah penduduk usia produktif yang tinggi apabila tidak diikuti dengan kualitas kesadaran lingkungan yang baik, maka akan mengakibatkan kerusakan lingkungan. Selain itu, bonus demografi akan menyebabkan persaingan industri yang semakin tinggi dimana hanya mereka yang berkompeten yang akan mendapatkan kesempatan kerja sehingga akan meningkatkan jumlah masyarakat yang memiliki pekerjaan yang kurang layak.

 

Bonus demografi yang memiliki peluang besar menjadi tantangan bagi Indonesia apabila penduduk usia produktif tersebut tidak dapat dimanfaatkan dengan optimal terutama untuk menaikkan perekonomian Indonesia. Penduduk usia produktif yang memiliki kualitas sumber daya manusia meliputi kesehatan, pendidikan, keterampilan, dan produktivitas yang rendah akan menjadi penghambat potensi bonus demografi. Tenaga kerja berpendidikan menengah ke bawah di Indonesia masih tinggi dan daya saing tenaga kerjanya relatif rendah dibuktikan dengan data peringkat Indonesia dalam IMD World Competitiveness berada di urutan ke-34 dari 63 negara. Oleh karena itu, untuk menghadapi bonus demografi agar dapat bertransformasi menjadi bonus ekonomi, pemerintah perlu mengupayakan percepatan dalam memajukan pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya sehingga kesejahteraan masyarakat dan daya saing negara akan meningkat.



DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, F. (2018). Dampak-Dampak Bonus Demografi Bagi Indonesia. Ruangguru.Com. https://www.ruangguru.com/blog/geografi-kelas-11-dampak-dampak-bonus-demografi-bagi-indonesia

Bonus Demografi. (2022). OCBC NISP. https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/03/11/bonus-demografi-adalah

Bonus Demografi dan Dampaknya Bagi Masyarakat. (2022). Kumparan.Com. https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-bonus-demografi-dan-dampaknya-bagi-masyarakat

Bonus Demografi Jadi Peluang Sekaligus Tantangan. (2021). Iprahumas.Id. https://www.iprahumas.id/detailpost/bonus-demografi-jadi-peluang-sekaligus-tantangan-generasi-muda

Efendi, A. S. (2022). Bonus Demografi:Sebab, Peluang, dan Tantangan. Pusdeka.Unu-Jogja.Ac.Id. https://pusdeka.unu-jogja.ac.id/artikel/bonus-demografi-sebab-peluang-dan-tantangan

Falikhah, N. Bonus Demografi Peluang Dan Tantangan Bagi Indonesia. 2017. Jurnal Ilmu Dakwah. Vol 16 No.32.

Hermawan, Irwan. (2019). ANALISIS PENGARUH BONUS DEMOGRAFI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI. Universitas Nusa Putra Irwan.hermawan@nusaputra.ac.id.

Prasasti, Suci., Prakoso, Erik. Teguh. (2020). KARAKTER DAN PERILAKU MILINEAL: PELUANG ATAU ANCAMAN BONUS DEMOGRAFI. Universitas Tunas Pembangunan Surakarta, Suciprasasti@gmail,com.

Setyoningrum, Dwi. Utami., Astuti, Retno. Sunu. (2021). MENYIAPKAN SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL MELALUI UPAYA PEMANFAATAN BONUS DEMOGRAFI INDONESIA (DALAM RANGKA MENGHADAPI TANTANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN ERA 4.0). PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2.

Suhendri. (2023). Tantangan Kependudukan di Era Bonus Demografi. Bangkapos.Com. https://bangka.tribunnews.com/2023/08/09/tantangan-kependudukan-di-era-bonus-demografi

Sutikno, Ahmad. Nur. (2020). BONUS DEMOGRAFI DI INDONESIA. Institut Pemerintahan Dalam Negeri. achmad.rayhan20@gmail.com.

Word Competitiveness Ranking. (2023). Imd.Org. https://www.imd.org/centers/wcc/world-competitiveness-center/rankings/world-competitiveness-ranking/2023/