Senin, 27 April 2020

COVID-19 SEBABKAN GELOMBANG PHK DISEGALA SEKTOR



Berdasarkan skenario yang dibuat pemerintah angka pengangguran bertambah sekira 2,9 juta sampai 5 juta orang. Pada skenario berat, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi dalam level 2,3% dengan potensi angka pengangguran sekitar 2,9 juta orang, sepanjang tahun 2020. Sementara, dengan skenario sangat berat, pertumbuhan ekonomi nominal, diramal akan minus 0,5% dengan angka pengangguran mencapai lebih dari 5 juta orang pada 2020.

Data per tanggal 16 April 2020, jumlah perusahaan dari sektor formal yang merumahkan dan mem-PHK mencapai 83.546 perusahaan. Sementara dari sektor informal yang terdampak mencapai 30.794 perusahaan. Sehingga totalnya mencapai 114.340 perusahaan.

Dari sektor formal jumlahnya yang di-PHK dan rumahkan mencapai 1.500.156 pekerja. Rinciannya yang terkena PHK sebanyak 229.789 orang dan yang dirumahkan sebanyak 1.270.367 orang.

Sementara dari non formal mencapai 443.760 orang, sehingga pekerja yang terdampak dirumahkan dan PHK  menurut catat Kemenaker saja sudah 1.943.916 pekerja. Angka ini belum termasuk catatan BP Jamsostek dan kementerian lain.

Bahkan Gelombang PHK hantam RI di segala sektor :

1. Biro Perjalanan
Sekjen asosiasi travel agent indonesia (Astindo) Pauline Suharno menyebutkan seluruh ageng travel merugi hingga lebih dari Rp. 4 triliun hingga februari 2020 atas tekanan itu seluruh ageng travel sepakat untum melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada seluruh karyawan kontrak mereka.

2. Departemen Store
Salah satu departemen store yaitu Ramayana City Plasa Depok, Jawa Barat sudah menutup operasional nya sejak Senin , 6 April 2020 . akibatnya semua karyawan di gerai tersebht yang jumlahnya 87 orang terkena pemutusan hubungan kerja(PHK).

3. Perhotelan
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan beberapa hotel tidak punya pilihan lain sehingga harus melakujan PHK karyawan. Hal itu terjadi dibeberapa daerah seperti Bali dan Manado.






Sumber : detik.com dan CNBC Indonesia