PEMANFAATAN BONUS DEMOGRAFI SEBAGAI PELUANG PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA
Bonus demografi yang terjadi di
negara Jepang, China, Singapura, dan Thailand menjadi salah satu isu yang
sedang hangat diperbincangkan. Bonus demografi adalah peluang yang dinikmati
suatu negara sebagai akibat dari besarnya penduduk produktif dalam evolusi
kependudukan. Indonesia saat ini sedang memasuki era bonus demografi. Bonus
demografi yang terjadi di Indonesia disebabkan adanya proses perpindahan
demografi yang semakin berkembang dari tahun ke tahun dipercepat oleh
keberhasilan kebijakan kependudukan. Indonesia diperkirakan akan mengalami
puncak demografi pada tahun 2020 - 2030, dimana proporsi jumlah penduduk usia
kerja dibandingkan penduduk non produktif berada dibawah angka 0,5 yang menjadi
indikasi terjadinya bonus demografi. Periode bonus demografi di Indonesia
dimulai tahun 2015-2035 dengan angka ketergantungan (dependency ratio)
berkisar antara 0,4 - 0,5 yang artinya bahwa setiap 100 orang usia produktif
menanggung 40-50 orang usia tidak produktif. Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (BPS), rasio ketergantungan terhadap usia produktif di Indonesia
tercatat sebesar 44,67% pada tahun 2022. Hal ini berarti terdapat sekitar 44 - 45
per 100 orang usia tidak produktif di Indonesia bergantung kepada mereka yang
berusia produktif. Dalam literatur, bonus demografi (demography dividend)
merujuk pada fenomena peningkatan pertumbuhan ekonomi yang bermula dari
perubahan struktur usia penduduk akibat peralihan angka kelahiran dan kematian.
Pandangan konvensional ini mengandaikan bahwa struktur demografi yang stabil
akan berimplikasi pada peningkatan produktivitas masyarakat.
Bonus demografi menjadi peluang dalam
berbagai dimensi yang secara langsung terkait maupun tidak dengan pembangunan
ekonomi. Pada kesempatan bonus demografi ini, bangsa Indonesia mempunyai
kesempatan besar memacu produktivitas dan pertumbuhan ekonomi dimana
pertumbuhan ekonomi diharapkan meningkatkan saving untuk kemajuan
kemakmuran bangsa. Hal ini akan memberikan dampak pada peningkatan
kesejahteraan yang terasa hingga berpuluh-puluh tahun kemudian.
Momentum ini merupakan kesempatan strategis bagi Indonesia
untuk melakukan berbagai percepatan pembangunan dengan dukungan sumber daya
manusia (SDM) berusia produktif yang melimpah. Sejalan dengan itu, pemerintah
telah mencanangkan Visi Indonesia Emas tahun 2045 dengan harapan terciptanya
generasi produktif yang berkualitas.
Bonus demografi perlu menjadi perhatian semua pihak yang berkepentingan
khususnya pemerintah. Bonus demografi dapat menjadi peluang apabila ada sinergi
positif dari kebijakan pemerintah terhadap bonus demografi yang akan mendorong
pertumbuhan ekonomi kearah yang lebih baik. Pemanfaatan bonus demografi sebagai
peluang pertumbuhan ekonomi melibatkan berbagai langkah, yaitu:
1. Investasi
dalam bidang pendidikan dan pelatihan
Terjadinya peningkatan proporsi
penduduk produktif yang pesat dan berbanding terbalik dengan proporsi penduduk
usia tua, investasi dalam pendidikan yang berkualitas dan pelatihan vokasional
penting dilakukan. Investasi tersebut guna membekali generasi muda dengan
keterampilan yang relevan agar terhubung dengan kebutuhan pasar kerja sehingga
mereka dapat berkontribusi secara efektif dalam ekonomi.
2. Penciptaan
lapangan kerja
Dengan memiliki populasi yang besar
dalam rentang usia produktif, negara dapat menciptakan lebih banyak lapangan
kerja. Namun, hal ini hanya efektif jika ada pertumbuhan ekonomi yang cukup
untuk menyerap angkatan kerja baru. Pemerintah dan sektor swasta hendaknya
berkolaborasi dalam mendorong investasi dan pembangunan sektor-sektor yang
berpotensi menciptakan lapangan kerja, seperti industri manufaktur, teknologi,
jasa, dan lainnya.
3. Pengembangan
sektor industri
Negara dapat mengarahkan bonus
demografi ke sektor industri yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Hal
tersebut melibatkan pengembangan sektor-sektor seperti teknologi informasi,
energi terbarukan, bioteknologi, dan manufaktur canggih. Dengan demikian,
harapannya negara dapat memanfaatkan bonus demografi sehingga dapat
meningkatkan nilai tambah ekonomi dan daya saing global.
4. Pembangunan
infrastruktur
Infrastruktur yang baik menjadi landasan
penting untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan bonus demografi,
pemerintah dapat mengalokasikan dana untuk membangun infrastruktur seperti
jaringan transportasi, energi, dan telekomunikasi yang dapat mendukung
aktivitas mobilitas penduduk sehingga roda perjalanan ekonomi mengarah pada
kemajuan yang lebih efisien.
5. Pengembangan
potensi kewirausahaan
Mendorong kewirausahaan (entrepreneurship)
menjadi keharusan di kalangan generasi muda, mengingat jumlah usia produktif
yang banyak tidak semua terserap pada pemenuhan tenaga kerja. Hal tersebut
memunculkan risiko bahwa jumlah generasi muda yang siap kerja mengalami gaps
dengan kondisi kebutuhan lapangan pekerjaan yang tersedia. Pemerintah dapat
memberikan dukungan seperti insentif pajak, akses dalam pembiayaan, dan
pelatihan untuk membantu pengusaha muda memulai dan mengembangkan usaha mereka.
6. Peningkatan
kesejahteraan sosial
Bonus demografi memberikan peluang
untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Melalui program-program perlindungan
sosial, termasuk akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan perumahan
dapat ditingkatkan, yang mana pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas
dan partisipasi ekonomi.
7. Pengembangan
pasar konsumen
Dengan jumlah penduduk usia produktif
yang besar, negara disatu sisi harus mengembangkan pasar konsumen yang lebih
besar. Hal tersebut untuk mendorong pertumbuhan sektor ritel, hiburan, dan
layanan lainnya yang berhubungan dengan gaya hidup masyarakat. Harapannya
terjadi interaksi yang masif dalam hal kegiatan memproduksi dan mengonsumsi
sehingga roda ekonomi berjalan dengan semestinya.
Pemanfaatan bonus demografi sebagai
peluang pertumbuhan ekonomi memerlukan koordinasi yang erat antara pemerintah,
sektor swasta, dan masyarakat sipil. Perencanan dan implementasi yang baik akan
memastikan bahwa potensi bonus demografi dapat diwujudkan menjadi pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif bagi negara tersebut. Dengan
memaksimalkan potensi generasi muda, negara dapat mencapai pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan dan inklusif.
Bonus demografi sebagai peluang untuk mengembangkan
kondisi perekonomian negara dengan memanfaatkan peningkatan jumlah populasi
usia produktif memiliki sisi positif dan negatif. Adapun dampak positif dengan terjadinya bonus
demografi, antara lain:
1.
Kemajuan
ekonomi
Bonus demografi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
meningkatnya populasi penduduk usia produktif. Kondisi ini akan merangsang
penanaman modal, baik dari dalam negeri maupun luar negeri serta memacu
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara.
2.
Peningkatan
peluang tenaga kerja
Meningkatnya jumlah penduduk usia produktif dapat berdampak pada
peningkatan peluang tenaga kerja. Hal ini dikarenakan bonus demografi akan
merubah pola pikir generasi muda penerus bangsa menjadi lebih kreatif serta
memunculkan berbagai inovasi lapangan pekerjaan baru sehingga akan membantu
mengurangi tingkat pengangguran serta meminimalisir adanya kesenjangan taraf
ekonomi.
3.
Perkembangan berbagai sektor pemerintah
Peluang bonus demografi yang dipersiapkan dan dimanfaatkan dengan baik
tentu tidak hanya menguntungkan sektor ekonomi, melainkan juga berbagai sektor
lain salah satunya pendidikan. Dengan meningkatnya penduduk usia produktif akan
mendorong pemerintah untuk mengembangkan sistem pendidikan ke arah yang lebih
baik guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selain itu, pemerintah
dapat mempersiapkan perencanaan pembangunan, baik berwujud infrastruktur maupun
sosial ekonomi guna membangun negara menjadi lebih maju.
Peluang bonus demografi apabila tidak dipersiapkan dengan baik dapat
menimbulkan beberapa dampak negatif karena mayoritas penduduk berusia
produktif. Adapun dampak negatif dengan terjadinya bonus demografi, antara lain:
1.
Peningkatan
jumlah pengangguran
Pada masa bonus demografi, jumlah usia produktif diperkirakan berada
pada kisaran 60%-70% dari total populasi. Tanpa adanya strategi peningkatan
kualitas sumber daya manusia yang baik, maka persentase angka tersebut akan
menjadi ancaman bagi suatu negara, yaitu meningkatnya angka pengangguran. Hal
ini dikarenakan dengan meningkatnya jumlah populasi usia produktif, para
penyedia lapangan pekerjaan akan lebih selektif dalam memilih tenaga kerja yang
memiliki daya saing tinggi.
2.
Peningkatan jumlah aging population
Aging population adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan populasi lansia. Tanpa adanya persiapan yang baik untuk
menyambut bonus demografi, suatu negara hanya akan didominasi oleh masyarakat
usia lanjut. Hal ini akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja asing yang
lebih tinggi daripada penyerapan tenaga kerja dalam negeri dikarenakan faktor skill yang lebih baik.
3.
Degradasi
lingkungan serta peningkatan masalah sosial
Jumlah penduduk usia produktif yang tinggi apabila tidak diikuti dengan
kualitas kesadaran lingkungan yang baik, maka akan mengakibatkan kerusakan
lingkungan. Selain itu, bonus demografi akan menyebabkan persaingan industri
yang semakin tinggi dimana hanya mereka yang berkompeten yang akan mendapatkan
kesempatan kerja sehingga akan meningkatkan jumlah
masyarakat yang memiliki pekerjaan yang kurang layak.
Bonus demografi yang memiliki peluang besar menjadi
tantangan bagi Indonesia apabila penduduk usia produktif tersebut tidak dapat
dimanfaatkan dengan optimal terutama untuk menaikkan perekonomian Indonesia.
Penduduk usia produktif yang memiliki kualitas sumber daya manusia meliputi
kesehatan, pendidikan, keterampilan, dan produktivitas yang rendah akan menjadi
penghambat potensi bonus demografi. Tenaga
kerja berpendidikan menengah ke bawah di Indonesia masih tinggi dan daya saing
tenaga kerjanya relatif rendah dibuktikan dengan
data peringkat Indonesia dalam IMD World Competitiveness berada di
urutan ke-34 dari 63 negara. Oleh karena itu, untuk menghadapi bonus demografi
agar dapat bertransformasi menjadi bonus ekonomi, pemerintah perlu mengupayakan
percepatan dalam memajukan pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan,
sosial, dan budaya sehingga kesejahteraan masyarakat dan daya saing negara akan
meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, F.
(2018). Dampak-Dampak Bonus Demografi Bagi Indonesia. Ruangguru.Com. https://www.ruangguru.com/blog/geografi-kelas-11-dampak-dampak-bonus-demografi-bagi-indonesia
Bonus
Demografi. (2022). OCBC NISP.
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/03/11/bonus-demografi-adalah
Bonus
Demografi dan Dampaknya Bagi Masyarakat. (2022).
Kumparan.Com.
https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-bonus-demografi-dan-dampaknya-bagi-masyarakat
Bonus
Demografi Jadi Peluang Sekaligus Tantangan. (2021).
Iprahumas.Id.
https://www.iprahumas.id/detailpost/bonus-demografi-jadi-peluang-sekaligus-tantangan-generasi-muda
Efendi, A. S.
(2022). Bonus Demografi:Sebab, Peluang, dan Tantangan.
Pusdeka.Unu-Jogja.Ac.Id.
https://pusdeka.unu-jogja.ac.id/artikel/bonus-demografi-sebab-peluang-dan-tantangan
Falikhah,
N. Bonus Demografi Peluang Dan Tantangan Bagi Indonesia. 2017. Jurnal Ilmu
Dakwah. Vol 16 No.32.
Hermawan,
Irwan. (2019). ANALISIS PENGARUH BONUS DEMOGRAFI TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI. Universitas Nusa Putra Irwan.hermawan@nusaputra.ac.id.
Prasasti,
Suci., Prakoso, Erik. Teguh. (2020). KARAKTER DAN PERILAKU MILINEAL: PELUANG
ATAU ANCAMAN BONUS DEMOGRAFI. Universitas Tunas Pembangunan Surakarta,
Suciprasasti@gmail,com.
Setyoningrum,
Dwi. Utami., Astuti, Retno. Sunu. (2021). MENYIAPKAN SUMBER DAYA MANUSIA
UNGGUL MELALUI UPAYA PEMANFAATAN BONUS DEMOGRAFI INDONESIA (DALAM RANGKA
MENGHADAPI TANTANGAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN ERA 4.0). PROSIDING
SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi
Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2.
Suhendri.
(2023). Tantangan Kependudukan di Era Bonus Demografi. Bangkapos.Com.
https://bangka.tribunnews.com/2023/08/09/tantangan-kependudukan-di-era-bonus-demografi
Sutikno,
Ahmad. Nur. (2020). BONUS DEMOGRAFI DI INDONESIA. Institut Pemerintahan
Dalam Negeri. achmad.rayhan20@gmail.com.
Word
Competitiveness Ranking. (2023). Imd.Org.
https://www.imd.org/centers/wcc/world-competitiveness-center/rankings/world-competitiveness-ranking/2023/